Content feed Comments Feed

Mari Berandai-andai (Belajar Conditional Sentences)

Posted by Rizqi Sabtu, 25 Juli 2009



Kalimat pengandaian digunakan untuk mengungkapkan suatu kejadian yang AKAN terjadi BILA penyebabnya (yang merupakan kejadian pertama) terjadi duluan. Dengan kata lain, kejadian "B" (katakanlah begitu, untuk memudahkan) akan terjadi bila kondisi2 penyebabnya (kejadian "A") telah terjadi. Simpelnya, jika A maka B. Jika tidak A, maka tidak B pula. Jika anda masak nasi, ya akan dapat nasi. Jika tidak masak nasi, tentu saja ga punya nasi (kecuali dikasih tetangga.. hehehe).

Kalimat pengandaian bisa menggambarkan kondisi aktual/nyata dan bisa juga mendeskripsikan harapan (terhadap sesuatu belum/tidak terjadi). Jika memang aktual, maka hasilnya akan didapat di masa datang. Jika berupa pengandaian/harapan, maka hasilnya sudah didapat sekarang hanya saja tidak sesuai dengan harapan. (duh...kalimatku kok kacau gini ya..)

Conditional sentence biasanya dimulai dengan kata "if" (jika) dan diikuti dengan klausa/anak kalimat. Kalimat yang diungkapkan dalam kondisi past tense adalah pengungkapan harapan atas realitas yang tidak sesuai rencana/harapan. Makanya, hasil yang terjadi adalah kebalikannya. Here is an example:
1. If the bus hadn’t already passed by, we would’ve been on time for our meeting.
Kenyataannya adalah If the bus hadn’t already passed by means that the bus did pass by.
Klausa lain, we would’ve been on time, malah berarti we were not on time.
busnya memang datang, tapi tetap aja telat.


2. If the bus had already passed by, there would be no people waiting.
Klausa pengandaian, If the bus had already passed by adalah kalimat positif yang mana artinya menjadi kebalikannya, negatif, the bus did not pass by. Klausa akibat, there would be no people waiting bermakna negatif yang mana berarti kebalikannya there are people waiting.

3. If the man had called the ambulance, the boy would’ve survived.
Kejadian sebenarnya adalah: Si anak laki-laki itu tidak selamat, karena si bapak tidak memanggil ambulans. This means the man did not call the ambulance and the boy did not survive.

Coba anda rasakan perbedaannya jika kita menggunakan present tense. Ini yang dinamakan kondisi sebenarnya karena klausa2 tersebut (baik itu pengandaian, akibat) tidak mempunyai arti yang berlawanan. Contoh:
If the bus arrives soon, we’ll be on time for our meeting. Jika busnya tepat waktu, kita akan tepat waktu untuk rapat. Kenyataannya ya... memang belum terjadi.
The bus still might arrive soon, and if it does, we’ll be on time for our meeting.

If the man calls the ambulance, the boy will survive. Jika pria tersebut menelpon ambulans, si anak laki2 itu akan selamat.
The man might call the ambulance, and the boy might survive.


Harapan (Wish)
Kata kerja "wish" bisa menggambarkan kondisi nyata dan tidak nyata. Seperti contoh yang diatas, jika diungkapkan dengan tenses yang "selangkah lebih mundur" dari past tense, maka itu berarti tidak sesuai kejadian sebenarnya.

We wish the bus had arrived on time. This means the bus did not arrive on time.

She wishes the man had called the ambulance. This means the man did not call the ambulance.

Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

0 Responses to Mari Berandai-andai (Belajar Conditional Sentences)

Posting Komentar

Bantuan Pencarian..

Twitter Updates

Twitter Updates

    follow me on Twitter

    Entri Populer

    Sumbang Dong...

    Banner

    Word of the Day

    Word of the Day

    Pengikut

    Find us on Facebook

    Recent Posts

    Recent Comments

    IT'S STILL UNDER CONSTRUCTION.

    BELIEVE ME.

    IT'S STILL UNDER CONSTRUCTION.

    You may see this site change regularly. I tested my coding skill to give you nice looking blog. And also, push my satisfaction to the limit.

    The articles?
    If you like, thank you.
    If you love it, I love you

    If you don't, please submit your comments.
    Appreciate your constructive ideas.

    ^_^

    You can contact me at ngenglishyuk[at]gmail[dot]com