Content feed Comments Feed

Mengatasi Trauma Berbahasa Inggris

Posted by admin-ngenglishyuk Senin, 21 Maret 2011



Mengatasi Trauma Berbahasa Inggris
Oleh : Condra Antoni
Dosen Bahasa Inggris FT Teknik UMRAH/Politeknik Batam, Koordinator Polybatam Language Centre.


Trauma berasal dari kata Yunani "traumatos" yang berarti luka dari sumber luar. Pada dasarnya trauma adalah luka emosi, rohani dan fisik yang disebabkan oleh keadaan yang mengancam diri kita. Trauma adalah luka batin yang tersimpan sehingga berpotensi menggerogoti seluruh diri kita.


Tidak bisa dipungkiri bahwa belajar bahasa Inggris berpotensi menimbulkan trauma dalam artian takut atau was-was untuk practice. Tanpa bermaksud berprasangka, trauma ini disebabkan oleh masa lalu pembelajaran bahasa yang setiap hari berhadapan dengan guru yang berkiblat "to be-isme". Di sini guru justru berperan sebagai pengabar ideologi tentang grammar correctness yang tidak bisa ditawar dalam berbahasa Inggris. Guru cenderung berperan sebagai hakim agung yang setiap saat siap sedia menghukum muridnya dengan aturan-aturan kaku manakala murid tersebut mencoba berekspresi atau berujar dalam bahasa Inggris dengan grammar yang tidak tepat. Murid kemudian di cekoki dengan to be yang berpengaruh pada imej bahwa bahasa Inggris itu sulit dipelajari, dipahami, dan dikuasai.

Sebagai orang Indonesia yang rata-rata mengawali pembelajaran bahasa Inggris ketika SMP, maka berhadapan langsung dengan to be seringkali merupakan suatu ketakutan. Bagaimana tidak, ketika kita sebagai pemilik sah bahasa ibu (mother's tongue) bukan bahasa Inggris, saat berhadapan pertama kali dengan bahasa Inggris itu sendiri pada waktu pertama kali, yang disuguhkan adalah hamparan peraturan berbahasa.

Barangkali hari ini masih banyak ditemukan guru yang menerapkan pola yang sama; mengutamakan grammar dibanding memotivasi siswa untuk menggunakan bahasa inggris itu sendiri. Hari T. Kisdi mengistilahkan pembelajaran seperti ini dengan knowledge oriented. Kita disuguhkan pengetahuan tentang bagaimana cara berbahasa, alih-alih skill oriented yang berupa keterampilan berbahasa.

Bisa kita bayangkan dan rasakan bagaimana suasana yang kita hadapi dan dapati ketika kita belajar bahasa Inggris untuk tahap awal, kita diharuskan memiliki pengetahuan berbahasa. Kita diharuskan memahami grammar dalam artian pola-pola formal dan terbatas yang digunakan dalam berujar bahasa Inggris. Bahasa Inggris, lanjut Hari T. Kisdi adalah sebuah keterampilan (skill). Ia merupakan suatu pembelajaran untuk memakai bukan mengetahui.

Akibat trauma berbahasa di masa lalu, maka ketika mereka belajar bahasa inggris di usia dewasa, mereka mengalami kesulitan. Banyak kasus ditemukan bahwa pembelajar bahasa Inggris dewasa pada batasan-batasan tertentu, bisa memahami orang lain yang berbicara bahasa Inggris. Tapi ketika diminta merespon, mereka mengalami kesulitan. Justru persoalannya bukan karena mereka tidak tahu jawabannya, tapi mereka takut salah dalam meresponnya.

Di kelas-kelas bahasa Inggris yang pernah saya tangani, model pembelajar seperti ini biasanya memilih menjawab dengan bahasa Indonesia, padahal saya bertanya dalam bahasa Inggris. Ini membuktikan bahwa mereka mengerti tentang apa yang saya katakan dalam bahasa Inggris, tetapi mereka kesulitan untuk meresponnya dalam bahasa Inggris. Pada situasi tertentu, mereka justru memilih diam atau mengatakan "no comment".
Ini adalah bentuk trauma yang dialami oleh pembelajar bahasa Inggris di usia dewasa, yang dipicu oleh "to be oriented" di usia sekolah. Trauma ini seyogyanya bisa diatasi dengan mengubah paradigma pembelajarnya. Paradigma ini bisa dirubah dengan cara memahami fungsi bahasa sebagai alat komunikasi.

Ketika pembelajar yang mengalami trauma tersebut memahamai konsep ini, maka mereka lantas akan menyadari bahwa bahasa Inggris (sebagaimana bahasa-bahasa lain) adalah sebuah alat untuk bisa saling berkomunikasi dan saling memahami satu sama lain, alih-alih show off tentang tatabahasa antara satu dengan yang lain.

Dalam berbahasa Inggris misalnya, orang yang menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi (English speaking people) ketika berkomunikasi dengan orang yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris (non-native speaker) cenderung lebih pada keinginan untuk memahami apa yang dikatakan lawan bicaranya, alih-alih berupaya memperbaiki English grammar nya.

Contoh sederhana ini meniscayakan bahwa tobe-isme bukanlah syarat mutlak yang mesti dianut dalam berbahasa Inggris. Metode to be oriented yang diaplikasikan oleh guru-guru di tingkat sekolah menengah terutama, ternyata dalam prakteknya justru menyulitkan para pembelajar bahasa Inggris tersebut. Lebih jauh, pengajar bahasa inggris menciptakan trauma berbahasa Inggris ketimbang mendorong (encourage) para pembelajar untuk berbahasa Inggris.

(Pernah dimuat di Batam Pos, Sabtu, 16 Pebruari 2008)

Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

1 Response to Mengatasi Trauma Berbahasa Inggris

  1. Anonim Says:
  2. Butuh Bandar Online terpercaya ?
    Yuk join aja menjadi member Di TogelPelangi

    Menyediakan permainan ;
    Togel
    Live dd48red blue

    serta memberikan prediksi terakurat

    DISKON Pemasangan :
    4D ; 66%
    3D : 59%
    2D : 29%

    Support 4 Bank terbaik :
    BCA
    MANDIRI
    BNI
    BRI

    Hot Promosi Jackpot Super Lucky
    Promo New Member
    Komisi Referal 1%

    Daftar sekarang bos : www.togelpelangi.com/daftar

    Info dan contact :

    BBM D8E23B5C
    LINE togelpelangi
    No telp.dan W.a +85581569708

     

Posting Komentar

Bantuan Pencarian..

Twitter Updates

Twitter Updates

    follow me on Twitter

    Entri Populer

    Sumbang Dong...

    Banner

    Word of the Day

    Word of the Day

    Pengikut

    Find us on Facebook

    Recent Posts

    Recent Comments

    IT'S STILL UNDER CONSTRUCTION.

    BELIEVE ME.

    IT'S STILL UNDER CONSTRUCTION.

    You may see this site change regularly. I tested my coding skill to give you nice looking blog. And also, push my satisfaction to the limit.

    The articles?
    If you like, thank you.
    If you love it, I love you

    If you don't, please submit your comments.
    Appreciate your constructive ideas.

    ^_^

    You can contact me at ngenglishyuk[at]gmail[dot]com